STOCKHOLM – Pemerintah Swedia bertekat untuk
meningkatkan latihan perang bersama-sama dengan Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (NATO), karena melihat sepak terjang Rusia yang
dianggapnya sudah menjadi ancaman. Hal itu diungkapkan Menteri
Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist.
Swedia sejatinya bukan anggota NATO. Negara itu juga memiliki tradisi
untuk tidak bergabung dengan aliansi militer. Namun, negara produsen
mobil Volvo itu tiba-tiba memutuskan untuk ikut latihan perang bersama
NATO di Spanyol pada September 2015.
Berdasarkan keterangan Hultqvist kepada surat kabar Swedia, keputusan
itu dibuatnya sebagai respons atas gerakan militer Rusia yang semakin
tak terbendung.
”Rusia melakukan gerakan militer yang lebih besar, lebih kompleks,
dan dalam beberapa kasus lebih provokatif dan menantang sudah merupakan
fakta umum,” ujar Hultqvist, seperti dilansir Business Insider, Minggu (28/6/2015).
”Kami mengikuti perkembangan itu dan kini memperkuat kemampuan
militer kami serta bekerjasama dengan mitra internasional kami (NATO),”
sambungnya.
Menanggapi kemungkinan Swedia bergabung dengan NATO
di masa yang akan datang, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Swedia, Viktor
Tatarintsev, memperingatkan bahwa keputusan itu akan membawa tindakan
serius dari Pemerintah Rusia.
Menurut Tatarintsev, militer Rusia akan merespons sesuai dengan
arahan pemerintah, dan akan mengoordinasikan pasukan beserta
perlengkapannya. ”Negara yang bergabung dengan NATO perlu menyadari
risiko itu,” tegas Dubes Tatarintsev.
Sejatinya, di masa lalu publik Swedia telah lama menentang negara
yang menjadi bagian dari NATO. Namun, jajak pendapat Oktober 2014
menunjukkan 37 persen warga Swedia mendukung negaranya untuk bergabung
dengan NATO, sedangkan 36 persen masih menyatakan penentangan.
(Dmn)
0 Response to "Terancam Rusia, Swedia Ikut Latihan Perang NATO"
Post a Comment