Pantai Turetolo : Laut Matinya Sumatera Utara

Pantai Turetolo, merupakan sebuah pantai dengan pemandangan indah sebuah laut di Nias. Keindahan pemandangannya teras lengkap dengan keindahan dunia bawah lautnya. Pantai ini merupakan surganya bagi penggila dunia snorkeling khususnya di pulau Sumatera. Pantai ini juga tak ubahnya laut mati di Yordania karena memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Untuk mengapung dengan mudah bukanlah hal sulit di pantai Turetolo.


Pantai Turetolo, Laut Matinya Sumatera Utara

Nama pantai ini sepertinya masih asing di telinga wisatawan. Masih sedikit orang mengetahui bahwa provinsi Sumatera Utara memiliki tempat pariwisata keindahan pantainya. Pantai Turetolo berlokasi di Desa Balefadotuho, Kecamatan Laweha, Kabupaten Nias Utara, Propinsi Sumatera Utara. 

Letaknya memang cukup jauh dari kota Medan, bahkan berbeda pulau karena Nias merupakan pulau kecil yang masih masuk ke propinsi Sumatera Utara. Meskipun begitu, pulau ini menyimpan banyak keindahan alamnya yang sayang sekali untuk dilewatkan. Untuk menuju ke pantai Turetolo, kita bisa memulai perjalanan dari Bandara Binaka Nias, atau melalui kota Gunung Sitoli. Jarak dari pusat kota Gunung Sitoli adalah 80 km. Perjalanan ini memang membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 2 jam perjalanan. Lamanya perjalanan ini juga tergantung pengendaranya, bisa 2 jam pas dan bisa lebih. 

Sesampainya di sana kita akan melihat keindahan pemandangan laut yang didominasi warna biru dan hijau. Semilir angin pantai akan menyambut kedatangan kita. Lembutnya pasir pantai dengan warna putihnya, seakan menjadi permadani sebagai salam selamat datang di pantai Turetolo ini. Pantai ini memiliki ciri khas ombak besar karena berhadapan langsung dengan samudera Hindia yang sudah dikenal dengan ombaknya yang cukup besar. Meskipun begitu kita tidak akan terkena ombak besar tersebut selama bermain di tepi pantai. Ombak-ombak besar tersebut terpecah karena adanya gugusan karang. 

Gugusan karang itu dulunya tidak ada di pantai ini. Karang-karang itu baru muncul pada tahun 2005, di mana di pulau Nias terjadi gempa besar yang juga telah menyebabkan musibah Tsunami di propinsi Aceh. Meskipun terdengar membuat penampilan pantai kurang cantik, ternyata karang-karang yang ada di sana malah menambah keeksotisan dari pantai tersebut.

Untuk berkunjung ke sini, waktu yang paling tepat adalah pada saat siang hari. Ketika matahari mulai bergeser ke tengah, maka air yang ada di pantai ini akan terlihat begitu indah. Perpaduan antara birunya langit dan menyatu dengan birunya air pantai, ditambah putihnya pasir di tepi pantai membuat keindahan pantainya bak di surge dunia. karang-karang yang ada, seperti sebuah tembok yang menjamin kita tidak akan terkena ombak besar ketika berenang di sana.

Pantai ini sangat cocok untuk dijadikan tempat untuk berenang, bahkan bagi kita yang kurang bisa berenang. Karena kadar garamnya cukup tinggi, maka kita akan dengan mudahnya terapung di atas permukaan. Fenomena alam yang sama dengan Laut Mati di Yordania inilah yang membuat pantai ini disebut juga dengan Laut Mati-nya Sumatera Utara.
  
Selain fenomena tingginya kadar garam, pantai Turetolo juga memiliki daya tarik lain. Ternyata selain pemandangan pantai yang begitu sempurna, dunia bawah lautnya juga tak kalah indahnya. Terumbu karang dan biota laut terjaga dengan begitu baik. Sehingga membuat taman bawah lautnya sangat sempurna. Kita bisa melakukan aktivitas snorkeling agar bisa puas menikmati betapa indahnya pemandangan bawah laut di pantai Turetolo ini.
 
(Zul)

0 Response to "Pantai Turetolo : Laut Matinya Sumatera Utara"

Post a Comment